Slider

BURUNG KACER / MAGPIE ROBIN (COPSYCHUS)


Burung Kacer / Magpie robin yang populer di indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang sering disebut ( Kacer Jawa ) dan kacer poci yang sering disebut ( Kacer Sumatera ). Burung ini memang masih berkerabat yakni sama-sama dalam genus Copsychus.

 Kacer

Burung kacer jawa nama ilmiahnya adalah Copsychus sechellarum sedangkan kacer poci adalah Copsychus saularis. Perbedaan keduanya yang mencolok hanya pada warna bulu hitam-putih. Kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara kacer poci warna hitam hanya sampai dada dan kebawah hingga kloaka berwarna putih.

Ciri Jantan dan Betina


Secara fisik, jantan dan betina burung kacer mudah untuk dibedakan terutama yang sudah dewasa. Pada jantan, bulu hitam pada kepala dan dada mengkilat, sementara yang betina berwarna abu-abu. Sementara untuk usia trotolan, maka semburat warna hitam pada jantan sudah terlihat meski hanya pada satu dua bulu, sementara trotolan betina hanya warna gelap atau hitam pudar cenderung abu-abu.


Pemilihan Bahan Burung Kacer


Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung kacer.
  • Jika pilihan untuk kicauan, tentunya yang berkelamin jantan, dengan ciri warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang berparuh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak mempengaruhi mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

Perawatan Burung Kacer


-Tempat : Burung kacer bisa dipelihara dengan sangkar kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat dengan diameter 40 cm. Sementara tenggeran atau tangkringan bisa dibuat dua bersilang dengan diameter masing-masing 1,5 cm dari bahan cabang kayu asam. Pilih kayu dengan prmukaan kulit yang agak kasar tetapi tidak tajam sehingga bisa untuk mengasah paruh agar tidak runcing. 

-Pakan : Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya.

Makanan dan Extrafooding

  • Voer sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu : 12% - 18%, belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung kacer. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • EF (Extrafooding), pakan tambahan yang sangat baik untuk burung kacer yaitu : jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing- masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak dari pemberian EF tersebut.


Perawatan dan Setelan Harian


Perawatan harian untuk burung kacer relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten :
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (keramba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum.
  • Berikan jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. 
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari  mulai pukul 08.00 - 11.00 selama penjemuran sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut di teras selama 10 menit.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00 - 15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master. Agar lebih efektif, burung dikerodong selama pemasteran.
  • Jam 15.30 burung dianginkan kembali boleh dimandikan lagi bila perlu.
  • Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan diperdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

Pemahaman Mbagong Pada Burung Kacer


Istilah mbagong atau nguda laut atau mbedesi menunjuk pada perilaku kacer yang memekarkan bulu dan menekuk kepala seperti bentuk kuda laut dan bersuara "Cir" berulang. Pada dasarnya kacer mbagong atau tidak itu sangat kondisional.

Hanya saja soal kacer mbagong, memang rata-rata kacer mbagong meski munculnya karakter itu antara satu kacer dengan kacer lainnya berbeda. Hal itu juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental kacer pada saat itu.

Rata-rata kacer jawara pun pernah mbagong. Jadi harus ada semacam catatan pada kacer kita, dalam kondisi apa dan penyebab apa kacer itu biasanya mbagong dan dalam kondisi seperti yang tidak mbagong jika ketemu kacer lain. Dengan mengetahui hal itu, kita bisa menekan semaksimal mungkin agar kacer tidak mbagong kalau ditarungkan.

Agar kacer berada dalam kondisi fit, maka asupan pakan dengan vitamin, mineral, dan gizi lain yang seimbang harus diperhatikan. Jika burung terlalu banyak bagong dan sulit pulih ke kondisi fit, berarti burung kacer tersebut mengalami defisiensi mineral.

Perawatan Burung Kacer Mabung 


Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada dalam tubuh burung. inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.

Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proposional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.

Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur.

Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.

Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.

Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekedar nyulam).

Pola Perawatan Kacer Mabung

  • Tempatkan burung ditempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari 
  • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. 
  • Pemberian multivitamin yang bekualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.

Pemasteran


Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.                

   
           


0 komentar:

Post a Comment